dari Satu ke Satu yang Lain

    


    Ada banyak cara orang menjalani hidup, salah satunya dengan bergantung dari satu harapan ke harapan lain. Ada yang jarak per harapannya jauh, ada juga yang jarak per harapannya dekat. Tapi berapapun jangkanya, semua yang namanya harapan adalah penting. Kadang tak semua harapan berakhir baik. Tak semuanya lurus linear, ada yang bercabang, berubah, berbelok, atau kadang berbalik. Untuk kami yang hidup bergantung pada harapan, kami akan selalu hidup. Kami baru bisa dibilang mati bukan ketika harapan itu belok, bercabang, berubah, atau berputar, tetapi ketika kami berhenti berharap.

Di antara sela sela harapan, untuk menghibur hati karna semuanya tak melulu baik, muncullah remah remah yang ku sebut 'mimpi kosong'. Sebuah angan-angan khayalan pemanis yang sebenarnya menyerempet mustahil. Yang dimunculkan dengan sengaja sebagai penenang sesaat, penghias jalan, dan pengalih bosan. Tak ada salahnya, semua orang punya satu, entah sekelompok pelajar yang dengan semangat merencanakan liburan bersama ke Singapore, padahal dalam pikirannya masing-masing tau kalau hanya akan jadi wacana. "Fix nanti kita beli tiket WTF bareng," padahal tau uangnya akan habis membayar iuran panitia, atau sekedar "Nanti pas lulus kita harus sering sering ngumpul ya," padahal tau masing-masing akan sibuk mengejar tujuannya.

Masing masing punya, bahkan seringnya lebih dari satu. Untuk saling menghibur atau sekadar remah pengisi di sela harapan. Kadang beberapa terkabul tak direncanakan, dan bisa dibilang bonus ter-menyenangkan. Sisanya hilang, sejalan dengan tibanya di harapan selanjutnya. Itu hal biasa, bukan suatu yang menyedihkan, tak ada salahnya mengumpulkan remah sembari berjalan, asal tak terlalu fokus melihat ke bawah hingga tersesat tak tau tujuan.

Karna kita harus bergerak, 

dari satu ke satu yang lain.

Komentar

  1. harapan ibarat nyala lilin di tengah kota yang lagi mati lampu. semua penduduk kota itu paham betul apinya bisa padam dengan mudah kapan aja, bahkan terpaan angin jadi ancaman. tapi sedikit cahaya dari nyala lilin itu seakan jadi pengingat, segelap apapun keadannya, masih ada harapan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. btw, selamat datang!! seneng gue la WKWKW

      Hapus
    2. MAKASIII METT UDAH BACAA, GUE IKUT BIKINN KARNAA LIAT LO SAMA ABINN ❣

      Hapus

Posting Komentar